Di dalam hutan pokok-pokok hutan bernyanyi riang.
Ada yang boleh bercakap, ketawa riang tiada ancaman, beburung bersiulan menyanyikan lagu rimba..unggas-unggas berterbangan bebas. Bergendang, berpalu itulah lagu rimba, tidak diketahui oleh sekalian manusia. Keadaan rimba yang aman dan damai....
Namun terganggu apabila mendengar bunyi derap kaki di dalam hutan, dan melihat rombongan Sultan, Bendahara, Laksamana dan 3 orang Pengawal pergi ke hutan untuk memburu si ayam hutan. Berkeliaranlah si ayam hutan, ke sana sini untuk melepaskan diri..dan bersembunyi di balik pokok.
Baiklah kalau begitu…Topok bawa ke mari Puteri Bukit Lagong…sebelum itu, Dato’, sepanjang perjalanan pulang ke istana, janganlah dibuka penutup wajah Puteri. Ini syarat yang perlu diikuti, dan hendaklah pulangkan Puteri ke Bukit Lagong seperti sama dia pergi dan balik. Kalau tidak bersabar buruk padahnya..bencana menimpa…
Cis..tidaakk..beta tidak sanggup bersabar lagi..Berahi beta melihatnya..Melihat jalannya juga sudah tertawan, seperti Next Top Model lagaknya. Beta Sultan berdaulat..Sultan Syahrul Shah..tak akan beta hendak lepaskan peluang..Ahhhh…jangan berdusta..Laksamana bukakan tudung itu..eehhh...kenapa begini rupanya Dato’ Bendahara…sudah seperti…………ahhhh….